Bagi kehidupan cinta adalah kehidupan itu sendiri. Karena cinta tak dapat lepas dari ruang kehidupan, jika cinta lepas berarti kehidupan pun habis. Selama kehidupan masih berjalan maka cinta pun tatap setia ada. Tak ada seorangpun yang alergi dengan cinta, karena cinta menumbuhkan asa, karena cinta menumbuhkan perjuangan, perjuangan yang berujung pada kebahagiaan.
Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga, begitulah kata para pujangga. Bunga menabur semerbak wangi dan taburan itu penuh keikhlasan. Semerbak indah menandakan bahwa kehidupan itu ada, hidup itu bahagia. Sekuntum bunga bewarna cinta menjadikan hidup semakin hidup. Namun, jika cinta enggan mewarnai hidup, enggan menyapa kebahagiaan maka ibarat taman polos tanpa bunga. Sedangkan indahnya taman itu jika tersemai beragam warna-warni bunga. Cinta adalah bunga kehidupan dan kehidupan tanpa cinta berarti kehidupan itu telah mati walau masih tampak hidup oleh mata namun sejatinya mati semu.
Soal cinta soal kebutuhan manusia karena cinta punya daya, begitu kata bung Roma Irama. Sesuatu akan dikatakan kebutuhan jika ia dicari dengan serius sampai kebutuhan itu bisa didapat dan dirasa. Cinta adalah kebutuhan, karena dengan menganggapnya kebutuhan kehidupan pun lebih terasa. Anda semenjak dalam kandungan tentu membutuhkan cinta. Cinta yang berwujud kasih sayang seorang ibu, semakin tumbuh besar maka kebutuhan anda terhadap cinta semakin besar pula. Tinggal seberapa besar anda menempatkan cinta di lubuk asa karena cinta memancarkan cahaya positif, memberi daya getar untuk menikmati hidup lebih bahagia.
Ternyata amat utama adanya cinta, tapi jangan cinta buta. Memang mantap, utamanya cinta tak berbatas, cinta hanya memberi dan tak mengharap jawaban. Cinta amat utama karena dengannya kemalasan berubah menjadi semangat, kelemahan menjadi kekuatan, dan kekurangan menjadi motivasi. Oleh karena cinta untuk kesetiaan, untuk perjuangan bagi diri dan orang lain. Cinta mulia itulah cinta yang berkelanjutan, cinta untuk selamanya, cinta dikala senang maupun susah, cinta dikala sendiri maupun ramai, itulah cinta yang bermuara padaNya, karena hanya kepadaNya cinta akan kembali, akan bertemu dengan segala yang dicintai semasa di dunia.
Namun, jangan terperanjat oleh tipu daya cinta semu, cinta yang membutakan hati, cinta tertanam hanya karena unsur bahagia semata. Cinta semu, cinta buta akan bermuara pada kebutaan juga. Ciptakan cinta mulia dan potong sejak dini cinta semu; cinta tertanam bukan pada tempatnya, bukan pada saatnya. Namun, pusatkan hati untuk mengembalikan cinta padaNya, cinta yang akan abadi selamanya.