Minggu, 22 Mei 2011

Berbagi Kasih Sayang Itu Indah

Sahabat Smart yang budiman, jika dalam suatu moment (misalkan lomba baca puisi) dan anda adalah salah satu peserta “biasa” yang ingin menjadi puitis luar biasa. Namun, dalam rilnya anda kurang meraih dukungan dari teman dekat. Setiap kali anda membawa lembaran puisi untuk diorasikan di depan mereka, malah ojehan penuh singgung rasa yang anda dapat. Anda yang saat itu dihadapkan dengan moment berharga, di sisi lain anda juga dihinggapi pikiran-pikiran pesimis yang timbul dari sugesti teman-teman dekat anda. Bagaimana anda menyikapi hal itu? Apakah anda tetap maju dengan tanpa menghiraukan ojehan teman atau anda turun dari panggung dan angkat koper dari moment?!


Budaya Kasih Sayang
Sifat ini sesungguhnya yang harus dikedepankan, kenapa? Tentu, karena Jiwa tanpa kasih sayang akan hampa dan teman tanpa kasih sayang akan timbul petaka. Dalam posisi apapun, dalam kondisi apapun, apakah itu anda sebagai Bos atau sebagai pekerja, yang harus disadari adalah pentingnya kasih sayang. Kasih sayang yang diwujudkan dengan cara menghargai karya orang lain, menghargai pendapat orang lain, tidak membuat orang lain tersinggung dengan ucapan dan tingkah anda. Apakah itu cukup dikatakan kasih sayang? Masih banyak cara menuju kasih sayang!

Islam mengajarkan sikap lemah lembut kepada teman dan juga kepada lawan. Kepada lawan kok lemah lembut? Iya, tentu lemah lembut di sini beda dong dengan lemah lembut kepada teman. Bagaimana perintah Allah kepada Musa as untuk menemui raja Fir’aun di kala itu, mengajaknya kepada Tauhid Allah. Dalam kondisi itu Allah menyuruh Musa a.s agar berkata lemah lembut kepada Fir’aun moga-moga dia menerima dan hatinya lentur. 

Lalu bagaimana cara menumbuhkan rasa kasih sayang?
Kasih sayang merupakan mutiara di dasar laut yang harus diselami, diambil lalu dibagikan. Mutiara yang menggambarkan kasih sayang itu dapat ditumbuhkan melalui beberapa pemahaman:

  1. Pemahaman Diri Bahwa Setiap Orang Berhak Mendapatkan Kasih Sayang
Pemahaman ini yang terkadang luntur, baik di kalangan keluarga, sekolah, masyarakat, perkantoran. Misalnya si anak yang kurang mendapatkan perhatian kasih sayang dari sang ibu tercinta. Padahal dari ibulah timbulnya kasih sayang untuk anak-anaknya tercinta. Nah, dengan pemahaman bahwa seorang anak berhak mendapatkan kasih sayang dari sang ayah dan ibu berarti mereka berdua lebih utama untuk menyemai kasih sayang kepada sang anak. Kepada anak-anak tercinta yang mengharap pelukan penuh kasih sayang. Dengan cara menghargai setiap kemauan anak, dengan cara memberi hadiah atas suatu prestasi anak merupakan bentuk kasih sayang.

Begitupun halnya di sekolah, perkantoran dan masyarakat. Seorang guru sebagai pemimpin anak didik tentu harus menyadari hak-hak mereka, hak kasih sayang dari seorang guru. Bermurah senyum kepada mereka, memberikan pujian atas prestsi mereka, dan hal-hal lain yang dapat menumbuhkan nilai kasih sayang.

Seorang menajer, pemimpin masyarakat yang bermurah lembut terhadap bawahannya maka secara kontak bawahannya pun akan bersikap semisal kepada menajer. Karena setiap posisi berhak untuk dihormati dan dikasihi.

  1. Pemahaman Bahwa Kasih Sayang Dapat Mempererat Ukhuwah
bagaimana bisa? Kasih sayang dapat diwujudkan dalam beragam bentuk seperti yang termisal di atas. Nah, tentu kan dari perjalanan kasih sayang itu terdapat hikmah yang dapat di petik yaitu “Mempererat Ukhuwah”. Kesadaran akan ukhuwah dapat mempertajam kasih sayang. Ukhuwah yang bermakna –persaudaraan, Persahabatan dan persatuan-. Ibarat adik dengan kakak, itulah kedekatan ukhuwah. Sadar kalau setiap kita hadir dari ayah dan ibu yang satu (Adam dan Hawa). Kesadaran akan pentingnya ukhuwah inilah yang akan menimbulkan kasih sayang antara suami terhadap istri, antara kakak terhadap adik, antara pemimpin terhadap rakyat, antara manajer terhadap bawahan. 

Kemudian apa yang  harus dilakukan ketika kasih sayang itu tumbuh? Mempertahankan! Caranya? Tentu dengan cara yang beragam. Setiap individu pasti memiliki cara tersendiri. Ibarat dihadapkan dengan suatu problem, setiap individu memiliki cara dan gaya tersendiri dalam penyelesaiannya. Nah, begitupun dengan kasih sayang. Mungkin dengan cara menjalin silaturahim, sering komunikasi, saling berbagi hadiah, atau anda memilih cara sendiri yang lebih cocok dengan kondisi di mana anda berada! 

Sahabat Smart yang budiman, yakinlah setiap kebaikan yang kita tanam maka kita akan menuai buahnya. Setiap kita menebar benih kasih kepada orang lain, maka orang lain akan memberikan sayang kepada kita. Ketika yang kecil memberi kasih, maka yang besar akan menebar sayang. Mulailah Untuk Membuat Orang Lain Senang!!