Berhambur dengung takbir bersahutan, mengeras
Melangit lalu lembut, halus dan sirna menghilang
Jejak-jejak kecil masih bisa diraba, menaruh pesan
Wahai kau yang berselimut keheningan, bangkitlah!
Wahai kau yang berselimut kesepian, bangunlah!
Wahai kau yang berselimut kegelapan, sadarlah!
SADARLAH!
Betapa aku telah lama menantimu, terjaga
Dan tak pernah bercumbu dengan kantuk dan tidur
Aku menunggu, aku menanti, namun kau tak kunjung jua
Tapi, aku tetap setia menantimu di ujung waktu
SADARLAH!
Mata yang kau pejamkan punya hak tuk menatap
Telinga yang kau sumbat punya hak tuk mendengar
Dan hati yang kau tutup punya hak tuk bersadar
Namun, kau masih sembunyi dalam kesunyian
SADARLAH!
Bangkitlah kau dari ruang kemanjaan
Sucikan dirimu bermandikan air wudhu
Agungkan Tuhanmu bukti kesyukuran
Aku tetap menunggu hingga kau tahu
(Inspirasi dari al-Quran: 74:1- 4)