Rabu, 18 Mei 2011

Indonesia Sebagai “Guru Ramah dan Sopan”

Sahabat Smart yang budiman, Indonesia tanah air tercinta yang sedari awal mendambakan kedamaian. Sejak kemerdekaan, Indonesia menawarkan perjuangan dan persatuan serta melawan perpecahan. Terbukti perjuangan kemerdekaan didorong oleh semangat persatuan sehingga pada akhirnya Indonesia dinyatakan sebagai Tanah Air Merdeka.

Perjuangan ramah, persatuan diiringi kesantunan, itulah sesungguhnya yang menjadikan rakyat Indonesia sebagai rakyat yang ramah penuh sopan santun. Karena Indonesia tahu makna kesantunan dalam kemajemukan, ramah dan santun menjadi pemersatu umat dalam beragam cakrawala.


Sahabat Smart yang budiman, perlu diakui bersama bahwa Indonesia sebagai Guru sifat mulia “Ramah Dan Sopan”. Sifat ramah itu terpancar dari setiap aktifitas rakyatnya. Rakyat, pemimpin dan umat Indonesia sangat ramah terhadap sesama, dalam berinteraksi, dalam memecahkan problema, semua berasas pada Keramahan.

Hal ini membuktikan bahwa umat Indonesia telah memahami kadar kebutuhan manusia terhadap “Ramah”. Karena setiap manusia menginginkan kelembutan, karena setiap manusia membenci kekerasan dan kebiadaban. Siapa yang melakukannya berarti dia telah melanggar pedoman hidup “Ramah dan Sopan”.

Umat Indonesia tidak seperti umat arab, tidak juga seperti umat barat. Namun, Indonesia menjadi kumpulan para pecinta kedamaian, kesopanan alias mengerti tata-krama. Sifat mulia inilah yang akhirnya menjadi ikon umat Indonesia. Berjalan ke depan tak lupa ramah, menoleh ke belakang juga tak meninggalkan sopan.

Ramah dan Sopan
Bagi yang pernah atau sering berkunjung ke kawasan arab (timur tengan) maka akan lebih mudah memahami dua kata yang saling berkaitan itu. Ramah yang identik dengan sifat baik hati dan menarik budi bahasa, manis tutur kata dan sikap, suka bergaul dan menyenangkan dalam pergaulan.[1] Ramah juga identik dengan rasa penghormatan terhadap seseorang atau terhadap suatu karya. Sedang sopan identik dengan sikap menunduk, menempatkan diri di bawah orang yang dianggap memiliki kedudukan. Dan lebih kepada pancaran akhlak seseorang. Jika bertemu dengan orang arab (sebagian, yah..) ataupun orang barat maka kita akan bisa menilai seberapa besar keramahan dan kesopanannya kepada kita. Diwujudkan oleh apa? Sikap!.

Sikap umat Indonesia yang begitu Ramah sangat memukau di hadapan orang lain. Sebagai tanda penghormatan, sebagai tanda kecintaan. Contohnya saja bagaimana sikap umat Indonesia ketika menyambut tamu, ketika menyambut pelanggan di toko-toko, di mall. bagaimana sikap ramah pengurus masjid terhadap para jama’ahnya. Semua itu menjadi bukti bahwa Indonesia sebagai tempat belajar tata-krama.
Kesopanan umat Indonesia dapat dilihat dalam dua bentuk:

  1. Sopan dalam ucapan
Lihat saja beragam bahasa yang dimiliki oleh berbagai etnis, ada bahasa jawa, sunda, Palembang, batak, dll yang kesemuanya itu mengandung nilai kesopanan. Bagaimana di kala masih duduk di bangku SD selalu dijejali dengan materi “akhlak”. Funginya apa? Agar anak-anak didik benar-benar menjadi anak didik yang baik, sopan dan berakhlak layaknya tuntunan Rasul SAW yang mengajak kepada penyempurnaan akhlak.[2]

  1. Sopan dalam tindakan
Tidak kalah pentingnya, Indonesia mencetak generasi yang sopan dalam Tindakan. Kepada orang tua, bagaimana seharusnya seorang anak bersikap. Kepada tetangga, bagaimana cara menghormati mereka. Tindakan yang penuh dengan kesopanan ini menjadi terpenting dan urgen dalam membetuk generasi yang handal. Walaupun akhir-akhir ini sifat sopan itu mulai sedikit pudar di kalangan generasi.
Kedua bentuk sopan itu tentunya menjadi perhatian para ayah, para guru, dan para pemimpin untuk selalu menanamkan kesadaran kepada generasi akan pentingnya memelihara akhlak. Karenanya Indonesia bangkit, karenanya jua Indonesia menjadi paling Indonesia.

Ramah dan sopan= Paling Indonesia
Tanah Air Indonesia memiliki khas tersendiri dibandingkan dengan Negara lain. Walaupun tentunya di setiap kebaikan pasti juga ada kekurangn yang perlu disempurnakan. Minimal Indonesia telah memberikan pembelajaran Akhlak kepada umat, kepada negara lain bahwa ramah dan sopan telah menjadikan umat Indonesia menjadi umat republik, hidup di bawah bendera merah putih, bersatu dengan akhlak dan hidup bersamanya.

Oleh karena itu seharusnya indonesai merasa bangga atas kesuksesan ini “Guru Ramah dan Sopan”. Dan pastinya Negara lain pun akan ikut bahagia dengan segala sikap dan tingkah yang dipancarkan oleh umat idonesia dalam menjunjung nilai akhlak.

Sisi akhlak –Ramah dan Sopan- inilah sesungguhnya yang menjadi penilaian saya, yang menjadi ikon mendasar untuk menyebutkan Paling Indonesia. Indonesia bisa bersatu dalam kemajemukan tentunya dengan akhlak. Indonesia bertahan dalam keberagaman tentunya juga dengan akhlak. Dan semua ini menandakan bahwa Indonesia telah memahami esensi agama yang mengajak kepada pebaikan akhlak.
Sahabat Smart yang budiman, akhirnya ketika al-Quran mengajak kepada perbaikan akhlak dan Hadits mengajak pada penyempurnaan akhlak, ini tentunya menjadi catatan penting bagi Indonesia untuk menjadi Negara yang berakhlak.
Salam Smart!! 
http://sosbud.kompasiana.com/2011/05/15/indonesia-sebagai-%E2%80%9Cguru-ramah-dan-sopan%E2%80%9D/


[1] . makna “Ramah” dalam Kamus besar bahasa Indonesia.
[2] . Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya aku (Nabi shollallahu ‘alaihi was sallam) diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia (dalam riwayat yang lain dengan lafadz untuk memperbaiki akhlak). (HR. Bukhari).